SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Why the World Can't Give You the Meaningful Life (2)

August 1, 2010 Speaker: Prof Sen Sendjaya Series: 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

Topic: Sunday Sermon / Kotbah Minggu Passage: 1 Corinthians 7:21–7:24

Why the world can’t give you a meaningful life

(1 Kor 7:21-24, Mat 6:31-34)

Kotbah: Dr. Sen Sendjaya

 

Dalam kotbah minggu lalu telah dibahas bahwa setelah kita percaya pada Yesus Kristus, kita tidak perlu berganti status sosial dan kondisi eksternal. Yang perlu dilakukan adalah memperbaharui motivasi dan cara hidup karena, dengan dan untuk Tuhan.

 

Jika Tuhan mempunyai rencana indah, mengapa Tuhan tidak memberi tahu kita tentang rencanaNya? Apakah Tuhan memiliki will of direction yang bersifat rahasia yang Dia ingin kita temukan sebelum mengambil sebuah keputusan?

 

Ada 3 macam kehendak Tuhan, yakni: decree (ada dalam kekekalan, pasti terjadi karena Tuhan berdaulat atas segala sesuatu, tidak ada yang dapat menggagalkan (Ef 1:1, Mrk 10:29)), desire (apa yang Allah ingin, perintahkan untuk kita lakukan (1 Yoh 2:15-17, Mat 7:21), yang Allah kehendaki adalah kita taat dengan iman) dan discretion (bersifat spesifik, individual (kapan, apa, bagaimana) dalam hidup kita. Hal tersebut ada dalam firman Tuhan namun tidak dinyakatan secara eksplisit). Tuhan merancangkan segala sesuatu untuk kebaikan kita yang mengasihiNya (Rm 8:28). Tuhan tidak menuntut kita untuk mengerti will of discretion sebelum kita mengambil keputusan. Hal ini tidak berarti Dia tidak peduli dengan kehidupan kita. Manusia sering berpikir bahwa ada pattern dalam kehidupan yang kita akan celaka jika kita tidak melakukan. Terhadap hal-hal kecil, Dia tidak menuntut kita akan semua keputusan yang kita ambil karena Tuhan tidak mengambil resiko. Kita percaya bahwa Allah menolong dan mengasihi kita. Allah bekerja untuk semua kebaikan kita.

 

Kesalahan kita

Sering kali kita mengajukan pertanyaan: bagaimana menentukan kehendak Allah. Kehendak Allah dinyatakan dalam Mat 6:33, 1 Tes 4:3. 1 Tes 5:16-18, Ef 5:17. Yang Allah kehendaki adalah kita melangkah dengan iman seperti yang dilakukan Ester saat mengambil keputusan mengahadap Mordekhai. Beda tindakan kita dan Ester adalah kita mengambil keputusan untuk keamanan/ kenyamanan kita sedangkan Ester untuk kepentingan orang lain. Allah menghendaki kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan seperti yang tertulis dalam Mat 6:31-34. Kita tidak perlu kuatir tentang masa depan. Kekuatiran adalah tanda orang yang kurang beriman. Yang perlu kita lakukan adalah memuliakan Dia dengan hidup kita sampai kita memuliakan Dia dengan kematian. Cara kerja Tuhan adalah memegang masa depan kita (kita tidak perlu kuatir). Kehendak Tuhan adalah mencari Kerajaan Allah dan mengejar pengudusan (1 Tes 4:3). Saat kita mengambil keputusan, kita hendaknya mengacu kepada ayat tersebut sehingga kita dapat mengerti apakah keputusan membawa kita kepada makin serupa denganNya. Hendaknya hal ini yang menjadi doa kita pada saat mengambil keputusan.

 

Mengapa sulit mengambil keputusan yang membawa kita makin serupa denganNya?

Hal ini karena kita tidak menyadari posisi (jatidiri) kita di hadapan Allah. Solusinya: menyadari posisi kita sebagai Doulos Christou. Rm 1:1, Yoh 1:1, 2 Pet 1:1, Yud 1:1 dan Fil 1:1 masing-masing menyatakan bahwa Paulus, Yohanes, Simon Petrus, Yudas dan Paulus serta Timotius adalah budak Yesus Kristus. Patut diperhatikan yang dimaksud adalah budak abad 1 yang memiliki sifat-sifat berikut (Harris, 1999):

tidak dapat dibedakan dengan orang merdeka berdasarkan penampilan, beberapa lebih berpendidikan daripada majikan serta menempati posisi profesional, beberapa menjual diri sebagai budak untuk mendapat pengahasilan lebih banyak, dapat menggunakan penghasilan mereka untuk menebus diri mereka sendiri. 1 Kor 7:7 menyatakan bahwa kita menggunakan kesempatan itu, tidak memutarbalikkan tatanan sosial yang telah ada. Seorang Kristen seharusnya menyadari posisinya setelah dimerdekakan dari dosa sebagai budak Kristus. Pertobatan adalah awal seorang Kristen menjadi budak Kristus (1 Tes 1:9, 1 Pet 2:16). Tanda-tanda budak Kristus: ketaatan total, penyerahan total dan kebergantungan total.

 

Aplikasi: bagaimana Tuhan memimpin kita?

Firman Tuhan (orang yang bergaul akrab dengan Tuhan akan peka terhadap pimpinan Tuhan, Rm 12:1-2), doa (bukan minta tanda, namun untuk in tune dengan Tuhan), persekutuan orang percaya (kelompok kecil adalah sarana yang efektif untuk mengkonfirmasi pimpinan Tuhan), common sense (Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk berpikir).

     (Aditya

More in 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

January 7, 2018

The Time is Short

December 20, 2010

Love Never Ends

December 12, 2010

Faith Minus Love Equals Nothing