SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

The Calling of Paul - For The Sake of My Name

March 18, 2012 Speaker: Prof Sen Sendjaya Series: Acts Series

Topic: Sunday Sermon / Kotbah Minggu Passage: Acts 9:13–9:16

The Calling of Paul – For The Sake of My Name
(Kisah Para Rasul 9:13-16 - Acts 9:13-16)
oleh Dr. Sen Sendjaya

Panggilan Paulus dan kita semua untuk menderita bagi Kristus akan dilihat terutama dari Kisah Rasul 9 ayat 16 (Acts 9:16). Topik ini akan diuraikan dalam tiga hal.

Pertama, panggilan hidup Paulus. Alkitab menyatakan ada dua macam panggilan; umum dan khusus. Panggilan umum kita adalah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan melayaniNya. Sedangkan panggilan khusus adalah mencari dan mengenal Tuhan dan bertanya apa yang secara khusus dapat dilakukan dalam hidup kita bagi Dia.

Dalam Kisah 22 (Acts 22) dan 26 (Acts 26) Paulus bertanya kepada Tuhan dan Dia menunjukan penderitaan yang harus ia alami dalam menjadi saksiNya (Kisah 26:16 - Acts 26:16). Paulus dipanggil khusus menjadi saksi bagi bangsa non-Yahudi dan membawa mereka dari dosa ke keselamatan melalui iman kepada Yesus (pasal 26:17-18 - Acts 26:17-18). Kisah 9 ayat 20 & 21 mencatat setelah bertobat, Paulus memberitakan Yesus sebagai anak Allah di Damascus dan Yerusalem (ayat 26 - Acts 9:26) dengan berani walaupun berusaha dibunuh (ayat 27-29 - Acts 9:27-29)

Kedua, panggilan memuliakan namaNya (‘for the sake of His name”). Dalam Kisah 9:16 (Acts 9:16) dikatakan penderitaan yang harus Paulus tanggung karena namaNya. 1 Samuel 12:20-22 dan Yesaya 43:6-7 (Isaiah 43:6-7) menyatakan bahwa kita diciptakan untuk namaNya. Semua yang dilakukan untuk Tuhan bagi kita hanya untuk kemulianNya. D. A Carson berpendapat bahwa sekarang orang tidak mau datang ke Tuhan karena berpendapat bahwa Allah itu ego maniac, melakukan semua demi namaNya.

Allah menyatakan bahwa kita harus kembali kepadaNya dan hidup untuk kemulianNya karena Dia adalah sumber segalanya, termasuk sukacita. Yohanes 3:16 (John 3:16) menyatakan Allah mengasihi supaya kita bahagia dalam diriNya. Dalam penyembahan, pelayanan dan penyerahan hidup, kita sedang menikmati dan melengkapi kebahagian kita dalam kemulianNya. Kalau tak di ekspresikan, sukacita kita dalam Tuhan tak akan complete. Dalam kasihNya kepada kita Allah menyerahkan Yesus bagi kita, tapi Dia juga ingin pujian kita menjadi milikNya. Dia tahu kepenuhan sukacita kita ada dalam pengenalan pribadi yang mendalam tentang Dia seperti yang dikatakanNya kepada Paulus di Kisah 9:16 (Acts 9:16)

Point terakhir dan terpenting adalah kita mengenapi panggilan Allah dengan penderitaan kita.
Dietrich Boenhoffer menyatakan penderitaan itu tanda orang Kristen. John Piper, yang selalu menekankan the glory of God, mengutip 1 Korintus 15 (1 Corinthians 15:14), dimana Paulus berkata kalau Kristus tidak bangkit dan Allah tak ada, maka hidup dan semua penderitaannya akan sia-sia. Penderitaan bukan segala-galanya (ends); kita menderita untuk Kristus karena Dia sudah bangkit (Fil 1:29 - Philippians 1:29).

Dalam Kolose 1:24 (Colossians 1:24) Paulus menjelaskan inti Kekristenan; bahwa dengan kesukacitaannya dalam penderitaan, dia mengenapkan penderitaan Kristus; artinya penderitaan kita memberitahu orang lain tentang penderitaanNya yang berharga. Orang yang belum percaya dapat mengetahui the affliction of Christ bagi pengampunan dosa mereka, dengan melihat kita menderita. Penderitaan yang dimaksud Paulus adalah sikap orang yang hostile terhadap iman Kristen. Bukan penderitaan karena dosa kita, atau karena perjuangan kita melawan dosa. Tapi penderitaan karena kita memberitakan Kristus melalui perkataan, keputusan, prioritas, dan perbuatan kita. Seperti Paulus, kita juga harus mengenal dan meresponi panggilan khusus kita, termasuk menderita bagi Tuhan dan He empowers us through His Spirit us live like that. (Diringkas oleh Sandy)