SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

The Conversion of Paul

March 11, 2012 Speaker: Prof Sen Sendjaya Series: Acts Series

Topic: Sunday Sermon / Kotbah Minggu Passage: Acts 9:1–9:16

The Conversion of Paul (Kisah 9:1-16)
oleh Dr. Sen Sendjaya

Pertobatan kepada Yesus adalah untuk setiap orang yang hidup. Paulus adalah orang yang berasal dari sekte yang paling taat dan saleh di zaman itu: kaum Farisi. Inilah seorang yang paling bermoral dan beragama. Tetapi, dia membutuhkan pertobatan. Jika ia butuh pertobatan, apa lagi kita? Meski Anda sudah dibesarkan di keluarga bermoral dan beragama. Mungkin teman yang lain bertanya: "Ya, dia perlu bertobat karena dia fanatik." Teman, agama dan moralitas akan membuat diri kita sombong, dingin, dan munafik. Kebutuhan akan pertobatan kepada Yesus meratakan seluruh posisi kita, entah mereka kaya atau miskin, beragama atau tidak beragama, bermoral atau tidak bermoral. Mungkin teman berkata: "Hey, tidak penting kamu harus bertobat ke siapa, asal hidup sungguh-sungguh percaya. Semua sama." Teman, ketika Anda mengambil penerbangan, lebih penting mana: keyakinan anda atau pesawat yang anda naiki? Anda bisa berkata: "Aku sangat yakin kalau pesawat ini akan tiba dengan selamat. Yakin 100%." Tetapi, pesawat itu sudah dipakai lebih dari 30 tahun, ada keretakan di sayap pesawat, jet engine sudah mati-nyala, dan ada resiko kebocoran di tangki aftur di ekor pesawat. Ya, anda bisa yakin 100%, tetapi kenyataannya pesawat itu tidak pantas diterbangkan. Lebih penting mana: Keyakinan anda, atau objek kepercayaan anda? Teman, pertanyaan yang lebih tepat untuk anda tanyakan adalah: " Apakah Yesus itu benar mampu menghapus seluruh dosaku?” Mungkin teman berprotes: "Saya tidak mengerti semua ini, dan tidak mau bertobat karena tidak cukup bukti! Saulus melihat cahaya. Saya tidak. Saulus mendengar suara. Saya tidak. Karena itu, saya tidak percaya." Teman, Yudas melihat Yesus di dalam daging dengan mata kepala sendiri, melihat kesembuhan, pengusiran setan, dan pembangkitan orang mati dari tangan Yesus. Dan, dia tidak percaya. Teman mungkin berkata: "Kalau saya disitu, saya pasti akan percaya." Teman, yang membuat anda tidak percaya adalah karena anda tidak mau bertobat dari kesenangan hidup anda yang mungil. Yudas lebih suka uang daripada Yesus, yaitu hidup kekal itu sendiri, sehingga dia tidak percaya. Akankah teman bergabung dengan Yudas?

Pertobatan adalah jalan awal di hati kita menuju kepada Yesus yang Tuhan siapkan dan berikan. Ketika Allah datang menemui Paulus, Ia berkata, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang." (Kis. 26:14) Kita baca galah rangsang, kita bertanya: "Opo iki?!" Galang rangsang adalah alat bagi para gembala untuk menuntun domba, sehingga gembala dapat mengatur domba-dombanya ke arah kandang untuk istirahat, ke padang rumput untuk makan, ke perairan untuk minum. Galang rangsang yang Tuhan pakai untuk pertobatan Saulus adalah Stefanus. Di bab ke-7, Stefanus khotbah panjang sekali, dan orang-orang yang mendengar, saking marahnya, membunuh Stefanus. Khotbah yang kelihatannya gagal total dan fatal hasilnya. Tapi, perhatikan apa yang dikatakan Stefanus di depan pintu kematian: "Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" (Kis. 7:59-60) Saulus ada di lokasi pembunuhan itu. Dia menyetujui apa yang dia lihat. Dan, dia mendengar semuanya. Pikirkan apa yang Saulus mungkin pikirkan: "Bagaimana mungkin seorang bisa yakin akan keselamatannya di hadapan Allah yang suci?! Dan, bagaimana mungkin seorang memiliki hati untuk mengampuni dan berdoa bagi orang yang akan membunuhnya?!" Mungkin Anda saat ini sedang mengalami kesulitan demi kesulian hidup. Mungkin Allah sedang memakai galah rangsang. Jangan undur dari apa yang Tuhan sudah siapkan dan hendak berikan. Datanglah kepada Yesus.

Pertobatan terjadi dan digenapi melalui persekutuan yang Yesus dirikan, jaga dan berikan. Mengapa ada Ananias di dalam pertobatan Saulus? Ananias berkata: "Saulus, saudaraku." Keinginan, rencana, desain, dan tindakan Tuhan Yesus kepada Saulus dan Ananias menyatakan kebenaran ini: persekutuan orang percaya, pengikut Yesus, adalah tubuh dari Yesus sendiri. Apa yang Saulus lakukan kepada umat Allah, ia lakukan terhadap Yesus. Sebaliknya, apa yang umat Allah lakukan terhadap orang yang tidak percaya, itulah pernyataan Yesus kepada mereka. Sambutan Ananias menjadi bukti konkrit anugerah Allah kepadanya. Pikirkan apa yang Saulus pikirkan: "Aku membenci, menghina, bahkan mengutuk Yesus dan pengikutnya. Aku mendobrak, menyeret, memenjarakan, bahkan membunuh mereka, laki perempuan, dewasa anak kecil, tanpa ampun. Tetapi... orang ini memanggil aku... saudara?" Ah, teman, inilah pengampunan yang Yesus siapkan dan sediakan bagi kamu. Inilah persekutuan yang Yesus berikan bagi orang yang mau datang dan bertobat. Inilah kasih yang engkau rindukan sepanjang hidupmu. Terimalah dan berbagianlah dalam persekutuan dengan Yesus diantara kami, orang percaya. (Diringkas oleh Mario)