SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Justification and Sanctification

February 26, 2012 Speaker: Prof Sen Sendjaya

Topic: Sunday Sermon / Kotbah Minggu Passage: Romans 6:1–6:14

Pembenaran & Pengudusan (Roma 6:1-14)
oleh Dr. Sen Sendjaya

Injil adalah karunia ganda (a) Pembenaran dan (b) Pengudusan melalui Persatuan Kita dengan Kristus melalui Roh, yang diterima oleh kita melalui iman. Banyak orang berpikir bahwa pembenaran adalah pekerjaan Yesus sewaktu seseorang pertama kali percaya, dan pengudusan adalah pekerjaan kita, dengan berusaha taat dalam perintah-Nya. Tetapi, sebetulnya, pengudusan juga terjadi oleh karena persatuan kita dengan Kristus oleh karena iman (Roma 6:1-14). Ya, Kristus membenarkan, dan sekaligus menguduskan! (1 Kor. 1:30).

Apa itu Pembenaran? Pembenaran adalah manfaat sah atau kehukuman dari persatuan kita dengan Kristus. Pembenaran memberikan kita pengampunan dosa dan status benar dan tidak bersalah dihadapan TUHAN melalui iman (Roma 3:23-26). Apa itu Pengudusan? Pengudusan adalah manfaat Rohani dari persatuan kita dengan Kristus. Pengudusan memberikan kita transformasi di dalam hati menjadi serupa dengan kekudusan Kristus (Roma 6:1-14).

Bagaimana ini semua terjadi? Jadi, mereka yang dibenarkan adalah mereka yang mendengar panggilan Allah melalui Firman untuk percaya kepada janji-Nya. Dan, mereka yang dipanggil oleh Allah melalui Firman sesungguhnya adalah orang yang dilahirkan baru oleh Roh Kudus. Mereka diberikan hati yang baru dan roh yang baru, dan mereka akan dikuduskan oleh karena fakta dan kekuatan dari kematian Kristus dan kebangkitan-Nya. Maksudnya? Maksudnya ini: Kristus mengucurkan darah bukan hanya untuk melenyapkan kutukan dan hukuman dari dosa kita terhadap TUHAN, tetapi juga untuk memastikan penerapan dari kuasa keselamatan-Nya di atas kayu Salib ke dalam diri setiap umat-Nya! (Ibrani 13:12)

Saya membaca “kamu telah mati bagi dosa” di Roma 6:11. Apa artinya dari “kamu telah mati bagi dosa”? Pertama, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yg ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). Tidak akan ada penghakiman lagi bagi orang yang berada di dalam Kristus Yesus. Oh, teman, mintalah Roh Kudus untuk datang dan menerangi kenyataan ini kepada hati anda! Tidak mungkin ada penghakiman lagi di dalam Yesus! Kedua, dosa tidak lagi memiliki kuasa mutlak atas kita. Roh Kudus akan memberikan kehausan untuk Firman Tuhan, dan Dia akan memberikan kejelasan akan dosa kita dihadapan TUHAN melalui Firman, dan Dia akan memberikan keinginan untuk datang kepada Yesus untuk pertobatan dan perubahan hati. Teman, janganlah menekan kuasa Roh Kudus dalam hati anda. Mintalah kuasa-Nya melalui doa untuk mengetahui dosa, melawannya, dan melakukan kehendak Tuhan.

Sekali untuk Selamanya dan Progresif. Pengudusan terjadi (1) sekali untuk selamanya dan juga (2) progresif. Maksudnya? Pertama, orang percaya disatukan kepada Kristus, keluar dari kecintaannya kepada dunia, menuju kepada Yesus pada momen pertobatannya (1 Korintus 6:15-17). Jemaat Korintus yang brengsek moral sudah dikuduskan oleh Allah! (1 Korintus 1:2) Kedua, proses pengudusan itu bersifat progresif, berlangsung seiring waktu, menuju kepada Kristus (Efesus 4:21-24).

“Saya tidak melihat pertumbuhan di dalam hati saya! Saya masih sulit baca Alkitab! Saya masih sulit berdoa! Saya malu bersaksi bagi Kristus.” Teman, pembenaran adalah awal dari segalanya. Kita kehilangan arah dalam perjalanan kita adalah karena kita mulai lupa dimana kita berdiri. Basis atau fondasi atau akar dari segala, seluruh, dan setiap relasi kita dihadapan TUHAN adalah pembenaran kita. “Dia [Yesus] menjadi dosa, walau pun tidak mengenal dosa, sehingga kita dapat dijadikan, di dalam Dia , kebenaran Allah.” (2 Korintus 5:21) Yesus mengambil seluruh dosa kita, dan kita menerima seluruh kebenaran yang Yesus miliki dihadapan Allah! Inikah Injil? Ya! Oh, teman, bacalah Roma 1 sampai 8. Ambil waktu ini, demi sisa hidup saudara. Berdoalah untuk pengertian, dan ingatlah: semua yang tertulis disana itu benar.

“Jika Ia sudah membenarkan saya, sekali untuk selamanya… lalu, apa lagi yang Yesus lakukan bagi saya?” Dia akan melalukan pengubahan-Nya di dalam saya. Teman, tahukah kamu bahwa ketika kita mengetuk pintu dalam doa, mencari Yesus, sebetulnya Ia telah datang mengetuk pintu hatim kita? Teman, inilah Injil. Ingatlah baik-baik: “The Son of God came to dwell in human flesh for us in order that He might come to dwell in us by His Spirit” (Sinclair Ferguson). Datanglah kepada Dia, dan terimalah Dia untuk tinggal di dalam hatimu, dan mengubahmu dari dalam. (Diringkas oleh Mario Alexander Kasih)