SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Flee From Sexual Immorality

May 30, 2010 Speaker: Prof Sen Sendjaya Series: 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

Topic: Sunday Sermon / Kotbah Minggu Passage: 1 Corinthians 6:12–6:20

Flee from Sexual Immorality! (1 Korintus 6:12-20)

Kotbah: Dr. Sen Sendjaya

 

Saudara-saudara, saya mengajak anda untuk melihat tiga bagian di dalam khotbah ini, melalui apa yang dikatakan Paulus kepada jemaat di Korintus. Di pasal yang ke-6, ayat ke-12 sampai ke-20, Paulus kembali berbicara akan kesucian dari tubuh, dalam konteks mengenai seks. Yang pertama, apa yang salah mengenai konsep yang kita miliki tentang ‘tubuh’. Kedua, apa yang benar. Ketiga, mengapa kita memuliakan TUHAN dengan tubuh kita.

 

Yang pertama, apakah tubuh adalah untuk seks, dan seks untuk tubuh? Budaya kita hari ini tidak jauh berbeda dengan budaya Korintus di saat itu.  Di satu sisi, ada liberalisme yang bersuara, “Seks! Tidak apa-apa untuk dilakukan!” Di sisi yang lain, ada pandangan legalistik yang berkata, “TUHAN benci dengan orang-orang yang seks sembarangan. Jangan anggap remeh api amarah TUHAN!” Dua-duanya adalah pandangan yang dimiliki jemaat di Korintus, dan juga adalah pandangan yang saat ini juga muncul dalam kultur kita. Sekarang, apakah seks menjadi hal yang tabu di dalam institusi gereja-Nya? Tidak. Karena seks dirayakan di dalam Firman TUHAN. Melalui Alkitab kita, TUHAN tidak menyatakan konsep seks, seperti kedua pandangan tadi, dengan begitu rendah. Karena Allah menciptakan pria dan wanita, melalui Firman-Nya. Dengan demikian, Allah menciptakan seks, dan memberkatinya. Allah yang menciptakan Hawa, presenting the bride, sebagai penolong yang sepadan bagi Adam. Di sisi lain, perhatikan juga bahwa Alkitab mengatakan bahwa kita tidak lalu mengobralkan seks bebas, dengan segala keinginan kita. Paulus memberikan satu konsep yang sangat sederhana, di dalam ayat ke-12, dan 1 Korintus 10:23. Saya menyebutnya sebagai prinsip 3BB, “Boleh, berguna? Boleh, budak? Boleh, bangun?” Mari kita terapkan prinsip ini secara umum. Segala sesuatu boleh, tetapi apakah itu berguna, tidak memperbudak dirimu, dan membangun dirimu dan orang lain? Kalau saudara tidak dapat berkata “ya” dari salah satu pertanyaan ini, maka, kemungkinan besar, apa yang saudara ingin lakukan tidak etis dari sisi kacamata Firman TUHAN.

 

Apa yang benar, bagian kedua, adalah bahwa tubuh untuk TUHAN, dan TUHAN untuk tubuh (ay. 13). Saya jelaskan dalam tiga bagian: (a) Apa perbedaannya antara dosa kerakusan dan dosa seksual? Efek dari dosa kerakusan bisa kita reverse, tetapi efek dari dosa seksual akan tinggal di dalam diri kita selama-lamanya. Sewaktu seorang memberi tubuh kepada mempelainya, itu berarti orang tersebut sedang berkata, "I give myself completely and uniquely to you, and you alone." Itulah konsep seks yang Allah nyatakan di dalam Firman TUHAN – bukan hanya masalah biologis, tetapi spiritual. (b) Tubuh kita adalah anggota Kristus (ay. 15). Badan kita, adalah bagian dari Kristus. Jika diparafrase, maka Paulus berkata seperti demikian: "Apakah kamu akan menyeret tubuh Kristus itu untuk menjadi satu daging, dengan seorang pelacur?" Satu hal yang dihilangkan oleh dunia adalah komitmen dari sepasang pria-wanita, yaitu pernyataan bahwa ‘hidupku adalah milikmu, dan hidupmu adalah milikku, dan aku akan mengabdi kepadamu, dan engkau mengabdi kepadaku. Kita menjadi suami-istri, satu daging’ (c.f. Kej 2:24, 1 Kor 6:16). Komitmen yang sedemikianlah yang dinyatakan secara fisik dengan persetubuhan, di dalam pernikahan.

 

Jemaat di Korintus adalah jemaat yang memiliki begitu banyak dosa seksual, begitu banyak hubungan suami-istri yang retak. Lalu, kalau sudah terjadi, bagaimana? (c) Paulus berkata bahwa pengampunan Allah tersedia (ay. 11). Mungkin saudara berpikir, "Saya tidak pernah bermain percabulan atau pelacuran!” Jika kita sebagai komunitas di dalam ICC ini adalah orang-orang yang sedemikian, kita tidak akan pernah menjadi daya tarik bagi orang-orang dunia. Mari kita mengingat diri kita sebagai sinners saved by grace, mari kita belajar untuk menjadi transparan satu dengan yang lain, sebab gereja adalah kumpulan orang yang berdosa, yang tidak berbeda dengan orang yang belum mengenal Kristus. Perbedaannya, kita mengetahui bahwa dosa kita sudah disucikan oleh Kristus, dan setiap hari kita membutuhkan pengampunan Kristus. Mereka belum tahu.

 

Yang ketiga, (iii) mengapa tubuh adalah untuk kemuliaan Allah? Saudara, apa kaitannya Injil, yang selalu diberitakan dari mimbar ini, dengan tubuh kita? Yang pertama, (a) doktrin penciptaan tercatat disini, bahwa Allah yang menciptakan tubuh kita. Yang kedua, (b) inkarnasi berkaitan dengan tubuh. Allah Anak, di dalam segala kemuliaan-Nya, memilih untuk meninggalkan segenap kemuliaan-Nya dan menjadi sama dengan manusia. Yang ketiga, (c) Allah Anak menebus tubuh kita. Itulah yang indah di dalam pengertian Firman TUHAN mengenai konsep penebusan. Bodily resurrection, itulah yang akan benar-benar terjadi. Karena Allah tidak pernah memisahkan apa yang fisik dan apa yang spiritual, keduanya akan diperbaharui sewaktu kita dibangkitkan bersama dan dengan Kristus. Yang terakhir, (d) Allah Roh Kudus mendiami tubuh kita. Inilah alasan utama mengapa kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita! Tubuh kita dimiliki Allah, diciptakan oleh Allah, dan ditebus oleh Allah, dengan darah Kristus Yesus yang mahal, ditempati oleh Roh Kudus, dan akan mengalami kebangkitan. Bagaimana mungkin kita tidak akan memakai tubuhmu, tubuh saya, untuk memuliakan Allah?                                                                    (Mario)

More in 1 Corinthians : Redeeming God's Wonderful Mess

January 7, 2018

The Time is Short

December 20, 2010

Love Never Ends

December 12, 2010

Faith Minus Love Equals Nothing