Film pendek di bawah ini begitu menginspirasi sekaligus menyelidiki pemakaian kata-kata kita di dalam hidup keluarga, berteman, gereja, kuliah dan bekerja.

Di dalam buku "How to Argue Like Jesus" Joe Carter dan John Colemen menuliskan bahwa Yesus kerap menggunakan 'shared artifacts', yaitu suatu hal dimana pembicara dan pendengar berbagian bersama-sama. Ia menggunakan 'shared artifacts' ini untuk menjangkau perasaan para pendengarNya dan mendapat perhatian serta persetujuan mereka.

Film di atas menunjukkan bahwa dengan menggunakan 'shared artifacts' (='It's a beautiful day'), si orang buta akhirnya bisa mengkomunikasikan jauh lebih banyak daripada sekedar 'I am blind', yang hanya mengundang sedikit respons emosional dari orang sekitarnya. Dengan 'shared artifacts' mereka yang lalu lalang kini mempunyai perspektif yang berbeda, yang kemudian mengundang respons yang berbeda pula.

Kerap kali kita merasakan bahwa kata-kata yang kita ucapkan seharusnya bisa dimengerti oleh pendengar kita. Tetapi pernahkah kita memikirkan memberikan perspektif yang berbeda  kepada mereka? Kata-kata yang benar saja tidak cukup untuk mengubah pendengar kita.

Bagaimana anda dapat mengubah kata-kata anda, sehingga mengubah perspektif mereka?