SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Kristus adalah Awal, Alasan, Akhir, dan Alas Seluruh Ciptaan

Masyarakat umum terpukau. Murid-murid-Nya terheran-heran. Mereka bertanya kepada satu sama lain saat Yesus meneduhkan badai atau mulai menapaki jalan salib ke Yerusalem. “Siapakah gerangan orang ini?” (Matius 21:10; Markus 4:41). 

Orang suci yang penuh karisma? Revolusioner politik yang radikal? Guru agama yang delusional? Tukang bohong yang pandai berorasi? Dari zaman ke zaman beragam jawaban ditawarkan oleh berbagai kelompok (Mormon, Saksi Yehova, dst.). 

Dalam surat Kolose, Paulus menegaskan siapa Kristus. Ia adalah yang sulung dari segala sesuatu dalam ciptaan (Kolose 1:15). 

Segala sesuatu diciptakan di dalam Dia.

Seluruh jagat raya diciptakan di dalam Kristus, termasuk 900,000 jenis serangga yang telah ditemukan manusia (dan jutaan jenis lainnnya yang belum dikategorikan). Tanpa keteraturan yang sistematis dalam ciptaan, kita tidak mungkin dapat belajar biologi, fisika, dan berbagai natural science lainnya. 

Segala sesuatu diciptakan melalui Dia.

Kristus adalah agen dalam penciptaan. Ia bukan hanya Penebus. Ia juga Pencipta. Pencipta yang menebus seluruh ciptaan yang telah jatuh ke dalam dosa. Saat Kristus menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, Ia sedang menyatakan bahwa penyakit dan kematian bukan bagian dari design awal ciptaan. 

Segala sesuatu diciptakan untuk Dia.

Ya segala seuatu dicipta bagi Kristus. Ia pemula dan akhir dari seluruh ciptaan. Saat halilintar menggelegar di langit, kita disadarkan betapa akbar dan agung Kristus. Demikian pula manusia dapat menemukan makna hidup yang sejati hanya di dalam Kristus. 

Segala sesuatu ditopang oleh Dia.

Kristus tidak hanya mencipta, kemudian menaruh ciptaan pada ‘auto-pilot’. Ia terus menopang seluruh ciptaan sehingga seluruh benda-benda di angkasa tidak berbenturan dan mengalami disintegrasi. 

Pendek kata, Yesus Kristus adalah awal, alasan, akhir, dan alas dari ciptaan.

Mari kita tidak mereduksi Kristus hanya sebagai Juruselamat pribadi kita. Ia tidak hanya memperbarui kita. Ia memperbarui seluruh ciptaan. Ia berkuasa penuh atas segala sesuatu. Itu sebab Ia juga adalah Tuhan atas seluruh dan setiap aspek dari hidup kita. Maka satu-satunya respon kita yang logis adalah mempersembahkan seluruh hidup kita kepada-Nya.