SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Diaduk Tapi Tak Goncang

Shaken, not stirred’, demikian agen rahasia Inggris James Bond selalu memesan minuman favoritnya di bar. Ia suka minumannya digoncang, tapi tidak diaduk.

Hidup orang Kristen terbalik. Stirred, but not shaken. Diaduk tapi tak goncang

Mesti tantangan orang beriman datang bertubi-tubi, namun Tuhan Allah menopangnya tanpa henti, sehingga kalaupun ia jatuh tak akan sampai tergeletak. Inilah inti pesan yang diterima Timotius, seorang hamba Tuhan muda yang ditinggal di Efesus untuk memimpin gereja disana.

Apa yang memungkinkan itu terjadi? Karena fondasi yang Allah letakkan, yaitu orang-orang yang telah mengalami penebusan Kristus, mengalami dua fakta yang terjadi secara riil dalam hidup mereka (2 Timotius 2:19)

  1. Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya
    Menyitir Bilangan 16, rasul Paulus berkata bahwa meski banyak orang terseret arus dunia, umat kepunyaan Allah akan berdiri teguh. Bukan karena kesalehan atau kegigihan orang Kristen, tapi karena Allah yang memilih mereka sejak sebelum dunia dijadikan adalah Allah yang terus menopang mereka sampai kesudahan zaman.

    Ini sebuah kebenaran yang dahsyat! Bayangkan kalau dasar dari iman kita adalah pengenalan kita akan Allah. Kita kenal Allah cuma ala kadarnya. Kita malas baca Alkitab, malas berdoa, malas baca buku rohani. Allah mengenal kita seluruhnya, pikiran kita yang terdalam, kebiasaan dosa kita, yang orang lak tidak tahu. Dan Ia tetap mengasihi kita.
  1. Kita mengalami perubahan hidup
    Jika kita mengaku Kristen, penyatuan kita dengan Kristus berarti ada hidup Kristus yang mengalir di dalam dan melalui diri kita. Artinya, kita bukan hanya percaya Yesus di kepala, tetapi juga mengalami pertobatan dari dosa.

    Bukan hanya bertobat sekali. Tapi berkali-kali. Setiap hari. Bertobat setiap hari. Berubah setiap hari. Memang tidak ada orang Kristen yang pensiunan dosa (sinner emeritus). Orang Kristen pun masih berdosa. Tetapi orang Kristen adalah orang berdosa yang bertobat.

    Ada 9 rasa buah Roh yang muncul menggantikan sikap dan perbuatan dosa. Pemarah jadi peramah. Pengumpat jadi pengampun. Pencuri jadi pemberi.

    Perubahan ini mungkin terjadi dengan cepat. Mungkin terjadi sangat lamban. Tidak jarang perlu waktu bertahun-tahun untuk seorang sadar bahwa ia adalah seorang yang sombong. Yang penting adalah kita berada di arah yang benar menuju keserupaan Kristus, bukan keserupaan Setan.

 Kesimpulannya, inilah dua hal yang menjadi dasar iman kita. Allah berdaulat memilih dan menopang kita. Kita berespon terhadap karunia tersebut dan berubah serupa Kristus. Inilah yang Paulus nyatakan dengan konsisten. “Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar . . . karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Filipi 2:12-13).