SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Carilah Perkara yang Di Atas!

“Pada hari yang ketiga, bangkit dari antara orang mati”—adalah bagian dari pengakuan iman milyaran orang Kristen di seluruh dunia hampir setiap hari Minggu. Kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati merupakan pondasi supernatural berdirinya kekristenan. Kalau Yesus tidak bangkit dari kematian-Nya, maka dengan sendirinya kekristenan runtuh. Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak lebih dari sekedar ajaran agama yang luhur dan Yesus sekedar guru agung yang patut untuk diteladani.

Tanpa kebangkitan maka pengorbanan Yesus di atas kayu salib tidak punya kuasa untuk menyelamatkan. Kebangkitan-Nya lah yang memeteraikan pembenaran kita di hadapan Allah (lih. Rom 4:25). Di sinilah kita melihat secara fakta sejarah dimana Allah menunjukkan kepenuhan kuasa dan kedaulatan-Nya atas sejarah. Kegelapan serta kekejian penyaliban diganti dengan terang dan sukacita kebangkitan Kristus dari antara orang mati.

Dari kebenaran kebangkitan inilah Paulus mendorong kita untuk mencari perkara yang di atas, “dimana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah” (Kol 3:1-2). Sepintas pernyataan Paulus ini lebih terdengar bagaikan sentimen rohani, yang enak didengar tapi kurang relevan untuk hari ini. Tetapi justru kebalikannya. Tidak ada yang lebih relevan bagi kita selain Kristus yang telah bangkit dan sekarang memerintah.

Dengan diresmikannya pernikahan sesama jenis di Australia dan memanasnya manuver politik di Indonesia menjelang pemilihan presiden 2019, dua hal ini saja seolah menenggelamkan dunia kita menjadi semakin tidak pasti dan rawan. Belum lagi persoalan dan krisis yang kita hadapi secara pribadi, keluarga dan bergereja. Kebangkitan Kristus bisa jadi adalah hal terakhir yang kita pikirkan.

Bill Gaither, penulis lagu “Because He Lives”, pada tahun 1970-an juga mengalami krisis iman yang serupa. Ia justru menulis lagu itu karena, “Di tengah ketidakpastian seperti inilah, justru kepastian bahwa ada Kristus yang telah bangkit dan memerintah yang menenangkan pikiran kami, bagaikan angin sejuk di tengah padang pasir yang kering.” Because He lives, I can face tomorrow / Because He lives, all fear is gone / Because I know He holds the future / And life is worth the living, / Just because He lives!

Sebagai anak-anak Tuhan, status kita tidak ditentukan oleh situasi ekonomi, politik, atau apa pun, melainkan oleh Kristus yang sekarang memerintah dan dengan penuh kuasa mengatur dunia ini. Kita tidak bisa menyelami semua pikiran-Nya dan rencana-Nya, tetapi kebangkitan-Nya dari orang mati membuat kita mengenal Dia. Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa hanya Allah yang dapat mengubah kejahatan terbesar yang manusia pernah lakukan (menyalibkan Pencipta dan Penguasa mereka), menjadi berkat terbesar yang manusia tidak akan layak terima (anugerah keselamatan).

Kristus telah bangkit. Kristus kini memerintah. Kristus akan datang kembali bagi milik-Nya. Inilah yang menjadi dasar pegangan setiap orang percaya untuk semakin bersandar pada Tuhan Allah, memikirkan perkara yang di atas, agar kita dapat setia bagi-Nya selama hidup di dunia ini.