SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

Anda Penipu atau Pelaku Firman?

Yakobus tidak basa-basi saat menulis bahwa orang Kristen yang hanya mendengar firman Tuhan tanpa melakukannya sebenarnya bukan seorang Kristen. Ia melainkan adalah seorang penipu (Yakobus 1:22). Penipu orang lain dan penipu diri sendiri. Tentu ia tidak bisa menipu Tuhan, karena Tuhan tidak bisa ditipu.

Yang dimaksud Yakobus bukan kegagalan sesekali karena natur kita sebagai orang berdosa yang hidup dalam dunia berdosa. Yang ia maksud adalah tidak adanya keinginan untuk melakukan firman. Secara sengaja tidak berniat mentaatinya. Ia bicara soal pola. Alasannya bisa beragam.

  • “Dibanding orang lain, saya tahu lebih banyak tentang doktrin. Saya tahu beda infralapsarian dan supralapsarian. Itu tanda saya lebih rohani dibanding mereka.”
  • “Tuhan pasti maklum kalau saya belum ada niat untuk taat. Susah khan kalau melakukan semua perintah dan larangan Tuhan di Alkitab. Jadi pilih yang gampang dulu.”
  • “Kalau saya taat, orang anggap saya aneh. Bayangkan, misalnya. Jangan kerja keras hanya untuk cari uang, padahal mumpung masih muda kita kejar itu, toh bisa sumbang gereja juga.”

Dalam bukunya Screwtape Letters, CS Lewis menulis inilah strategi Setan Senior bernama Screwtape kepada Setan Junior bernama Wormwood. “Biarkan setiap orang Kristen melakukan apapun terhadap firman Tuhan, asal ia tidak melakukan firman tersebut. Biarkan kalau ia menganalisa firman tersebut bahkan menulis buku tentangnya, karena itu justru cara paling ampuh untuk mematikan benih yang ditanam oleh Musuh Besar kita dalam jiwa orang tersebut.” 

Yang celaka kalau umat Tuhan menjadi terbiasa untuk ke gereja hanya untuk mendengar firman. Menjadi sermon-junkie, senang dengan ulasan yang indah dan dalam. Itu saja. Dari ratusan kotbah yang kita sudah dengar, berapa yang kita sudah terapkan dalam hidup sehari-hari? Lama kelamaan terbentuklah kebiasaan dan pola yang semakin sulit dipatahkan. Tugas kita adalah mendengar firman Tuhan. Titik.

Mengapa menjadi Pelaku firman penting? Minimal ada 5 alasan.

  1. Yesus dengan keras berkata bahwa Ia tidak mengenal mereka yang tidak melakukan firman-Nya. “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan” (Lukas 6:46).
  2. Sebaliknya, hanya para pelaku firman yang disebut sebagai bagian dari keluarga Allah di dalam Kristus. “Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya” (Lukas 8:21).
  3. Hanya pelaku firman yang mampu bertahan dalam iman kepada Kristus ketika kesulitan hidup datang. Pendengar firman saja akan rontok imannya. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.  Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya” (Matius 7:26-27).
  4. Pesan terakhir Tuhan Yesus kepada para murid-Nya adalah pemuridan. Dan pemuridan adalah tentang mengajar mereka untuk melakukan segala sesuatu yang Yesus perintahkan (Matius 28:19-20). Melakukan, bukan memahami.
  5. Pelaku firman, bukan pendengar firman, yang akan diberkati. “ . . .ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya” (Yak 1:25). Ini tidak bicara soal moralitas. Yakobus berkata bahwa saat kesulitan hidup datang, dan kita melakukan firman, maka kita beroleh berkat berupa bijaksana, kekuatan, dan kedamaian untuk melalui semua itu di dalam dan bersama Kristus.