SUNDAY SERVICE: 9:30AM English; 11:00AM Indonesian

10 Hal yang Perlu Diingat Saat Menghadapi Ujian & Cobaan

  1. Tuhan senantiasa mengirimkan ujian atau kesulitan ke dalam hidup kita untuk menguji dan memurnikan iman kita agar semakin semakin serupa Kristus (Yak 1:2-11).
  2. Yang mengubah sebuah ujian/kesulitan menjadi cobaan/godaan adalah respon kita, yaitu keinginan hati kita sendiri (Yak 1:12-15). Misal, kehilangan pekerjaan adalah sebuah ujian yang membuat kita semakin bersandar pada Allah, namun bila kondisi tersebut membuat kita tergoda untuk mencuri atau berjudi itu menjadi sebuah pencobaan yang membuat kita berpotensi jatuh dalam dosa.
  3. Setiap ujian hidup yang datang didisain khusus oleh Allah untuk kita secara pribadi dengan mempertimbangkan kelemahan, kekuatan, dan kecenderungan hati kita (1 Kor 10:13)
  4. Allah tidak pernah mencobai kita untuk jatuh ke dalam dosa, karena Allah yang baik secara natur menurunkan hanya hal-hal yang baik dan Ia Allah yang tidak berubah (Yak 1:17). Tidak ada yang kebetulan atau karma, karena setiap hal yang baik dalam hidup ini datang dari Allah.
  5. Jika kita jatuh dalam dosa, jangan pernah menyalahkan Allah. Atau menyalahkan orang lain (mis: pasangan, atasan, bawahan, teman), karena itu berarti juga menyalahkan Allah yang menempatkan mereka di sekitar hidup kita.
  6. Semua hal-hal yang baik dari Allah hanyalah petunjuk atau sinyal untuk kita mencari Allah itu sendiri. Tidak heran kita akan kecewa bila mendasarkan hidup kita pada hal-hal yang baik dari Allah (mis: keluarga, harta, pekerjaan, kesehatan). Saingan Allah yang terbesar untuk merebut hati kita bukan si Iblis, tetapi berkat-berkatNya sendiri.
  7. Kesulitan hidup dari Allah untuk kita bertumbuh dapat berubah menjadi pencobaan yang menjebak kita. Kenyamanan hidup dari Allah untuk kita nikmati dapat berubah menjadi berhala yang menjerat kita. Penyebabnya adalah keinginan hati kita sendiri.
  8. Allah melahirbarukan kita di dalam Kristus agar keinginan hati kita semakin sama dengan keinginan hati Allah, sehingga dalam kesulitan kita tidak mengutuki Allah dan dalam kenikmatan kita tidak melupakan Allah.
  9. Tuhan Yesus juga dicobai sama seperti kita, namun tidak berdosa. Supaya setiap kita yang mengalami ujian, bahkan cobaan, dapat berlari kepada Dia yang memahami dan memberi kekuatan kepada kita untuk menanggungnya dalam Dia.
  10. Itu sebab, jangan mengeluh, “Kalau Yesus mengasihi saya, mengapa saya menderita?” Namun sebaliknya, “Meski saya menderita, Yesus mengasihi saya sepenuhnya karena Ia telah mati bagi saya di atas salib meski saya dulu masih tidak peduli dengan Dia”